Cara Menghitung Harga Jual


Cara Menghitung Harga Jual

Cara Menghitung Harga Jual,cara menghitung harga jual baju,,cara menghitung harga jual per unit,,cara menentukan harga jual barang dagangan,,cara menghitung harga jual kue,,cara menghitung harga jual atk,,cara menentukan harga grosir dan eceran,,cara menghitung harga jual makanan ringan,,cara menghitung mark up

Cara Menghitung Harga Jual



Ini cara sederhana dari seorang Emak Rempong. Jadi kalo beda caranya, ya harap maklum saja heheheee Gak perlu didebat, mari kita diskusi untuk mendapatkan hasil yang semakin baik.

Kalo untuk pebisnis distribusi, enaknya ikutin harga dari pusat aja, boleh dinaikin dikit, sesuai dengan Target Market masing-masing Mak. Contohnya di RAZHA harga retail 70.000, ada Mitra RAZHA yang jual 75, 80, 85. Ya bebas aja, asalkan tidak jual dibawah 70.000. Misal 69.000, 68.900. Tugasnya pusat adalah menertibkan Harga Batas Bawah, dengan tujuan supaya tidak ada PERANG HARGA.

Kelaaaarrrr bisnis lo klo udah perang harga Mak. Mitra jadi pada males jualin, dan konsumen hanya akan beli ke orang yang jual termurah.

Untuk para produsen:
HPP (Harga pokok produksi)
- Bahan baku yang digunakan (Bahan utama hingga bahan tambahan)
- Transport beli bahan
- Penjahit/Tukang Masak/Pengrajin
- Biaya kemasan (dari kemasan yang bersentuhan dengan barang, hingga kemasan pengiriman, termasuk juga solasi, kertas alamat dll)
- Label, hangtag, pin tag dll
- Biaya QC (Quality Control)
- Resiko kegagalan produksi. Misalnya 1 roll jadi 50, tetapi biasanya ada resiko yang reject 10% (misalnya) jadi 1 roll kita anggap hanya jadi 45. Maka harga kain yang seharusnya 1 juta bisa jadi 50. Maka kita 1 juta dibagi 45. Walaupun misalnya nanti yang lolos 48 tetap kita hitung 45. Karena takutnya saat restock, jadinya 45 atau kurang.
- Foto produk (termasuk model, makeup, disain layout)

Misalnya ketemu HPP Rp.80.000
Mak mau margin berapa?

Nah apaan tuh MARGIN? Margin = selisih (biar gampang paham Mak)

Misalnya saya mau ambil margin 40.000. ini bukan profit loh ya.
Nah dari 40.000 inilah yang akan memenuhi kebutuhan:
- Biaya operasional (Listrik, sewa tempat, internet, gaji, ATK, dll)
- Biaya penyusutan perangkat kerja
- Biaya pengembangan bisnis
- THR karyawan
- Promosi
- Laba ditahan (keuntungan yang tidak diambil, ditambahkan ke modal supaya makin besar)
- Laba bersih
- Zakat
- dll

Nah loh..40.000 kirain gede, pas dihitung ternyata... wkakakaa.. masih ada sisanya gak tuh Mak :p

HPP 80.000 + Margin 40.000 = 120.000

Apakah ini harga RETAIL?
Bukan Mak.. ini harga untuk kita jual ke distributor.

Retail 100%
Agen 100% - 20% = 80%
Distributor 100% - 40%= 60%

Maka harga yang 120.000 itu adalah 60% dari harga retail.

120.000 dibagi 60, sama dengan 2.000
2.000 dikali 100%, sama dengan 200.000

Maka harga retailnya adalah 200.000

Hah gila baju gini aja 200.000 mahal amat! Kegedean untungnya, paling ini bahannya segini, jahitnya segini. Masa dijual 200 rebu!

Ibu saya nih yang paling sering ngomong kaya gitu ahhahaa.. soalnya ibu saya ngerti jahit. Tapi masalahnya ibu saya belum paham tentang biaya..biaya..biaya yang bejibun.

Dari retail 200.000
Distributor dapet 40% x 200.000 = 80.000
Lah produsen cuma 40.000 belum untuk biaya ini itu.

Ya udah kalo gak mau pusing jadi produsen, main aman aja di bisnis distribusi (jualan, jadi distributor/agen/reseller)

Jadi enakan mana Mak? hehhehee... hidup ini pilihan. Pilih yang nyaman di hati. Distributor kan juga bagi-bagi diskonnya ke agen/reseller. Mereka juga ada biaya promo, operasional dll.

Kenapa distributor harus 40%?
Ini berdasar pengalaman saya masukin produk RAZHA ke Hijup.com Mak. Mereka sebagai distributor minta 40% dari harga retail.

Catatan: Margin 40.000 bukan patokan. Silahkan sesuaikan dengan bisnis Mak masing-masing.

Boleh bagikan ke teman/saudara jika bermanfaat.

Sumber :
Muri Handayani SBO (Sekolah Bisnis Online)

Cara Menghitung Harga Jual


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MALAIKAT TAK MAMPU MENULISKAN PAHALANYA

TIPS AGAR PERIMINTAAN PERTEMANAN KITA DITERIMA