KISAH PENJUAL KUE BEROMSET 20JUTA


KISAH PENJUAL KUE BEROMSET 20JUTA


KISAH PENJUAL KUE BEROMSET 20JUTA,kisah sukses pengusaha kue basah,,kisah sukses wirausaha roti,,cerpen penjual kue,,kisah sukses pengusaha kue kering,,kisah anak penjual kue,,cerita sukses pengusaha roti unyil,,tips sukses usaha roti,,jual kue yang menguntungkan



Kebanjiran pesanan disebut sebagai rutinitas, dan terus berlipat saat Ramadan dan jelang Lebaran. Tidak tanggung-tanggung, dari hasil keuletannya setiap hari mendapat omzet Rp20 juta. Ini nilai keuntungan yang cukup besar untuk ukuran ibu rumahan, seperti Ibu Irul dan para tetangganya.‎

Ibu Irul bertutur, usaha yang dilakoni saat ini tak lepas dari perjalanan pahit saat menjadi pedagang kaki lima pada 2005 silam. Tidak digubris oleh bank pemerintah, saat mengajukan pinjaman. Tempat berjualan juga tergusur seiring program yang digagas Pemerintah Kota Surabaya.

Ibu Irul tidak hanya seorang diri dalam membuat kue, lantaran terus kebanjiran order, akhirnya dia punya 65 orang ibu-ibu yang siap membantu.

Bagaimana kisah lengkapnya?

‎Ini diawali berjualan kue di luar pagar sekolah dasar, tepatnya di depan Kantor Kelurahan Rungkut, Surabaya. Sudah banyak pelanggan, namun semua berakhir karena jalur hijau tempatnya mangkal dibersihkan dan disulap jadi taman. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, punya program menyulap lahan kosong jalur hijau menjadi taman kota.

"Kesal juga rasanya, pelanggan sudah banyak, kemudian diobrak. Tetapi, itu saya anggap sebagai hikmah, hasilnya bisa jadi seperti ini," urai Ibu Irul.

Tak punya tempat berjualan, dia tak menyerah. Kebiasaannya membuat kue terus ditekuni. "Karena sudah punya pelanggan, mereka kemudian mencari saya ke rumah untuk membeli. Kalau ada kegiatan, pesan kuenya juga ke sini‎," katanya.

‎Kewalahan, ia kemudian mengajak ibu-ibu tetangganya untuk melayani semua pemesan, baik yang tetap maupun order dadakan. Pagi buta sampai ‎larut malam, ibu-ibu di kampung itu sibuk memasak, membuat kue, dan makanan.

Setiap malam, dimulai jam 02.30 sampai 06.00 WIB, langganannya para penjual kue. Sepeda motornya sudah berjajar mengambil pesanan kue, kemudian menyebar berjualan. Lainnya, dititipkan ke sejumlah pedagang di Pasar Soponyono, Rungkut. Belum lagi, jika ada pesanan mendadak untuk berbagai acara kegiatan.

"Lumayan, sekarang keuntungan per hari mencapai Rp20 juta," katanya.‎

Di sela kisahnya, Ibu Irul bertutur hatinya sempat sedih, saat mengingat pernah ditolak saat mengajukan pinjaman uang untuk modal.

"Iya, saya ingat, saat butuh modal dan mau pinjam di bank tapi ditolak. Karena kebanyakan kita di sini pendatang, tidak punya KTP Surabaya, dan disebut tidak punya agunan," kenang dia.

KISAH PENJUAL KUE BEROMSET 20JUTA


Tak dapat pinjaman bank, disiasati ‎dengan urunan sesama rekan, ibu-ibu sesama pembuat kue. Diputar untuk membeli bahan, dibuat kue dan dijual ke pelanggan. Modal yang dimiliki pun semakin banyak.

‎‎Kemudian datang bantuan berupa pelatihan pengembangan usaha dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna. Bantuan lainnya juga datang dari perusahaan tepung PT. Bogasari.

‎Kini, Ibu Irul dan 60 orang anggotanya bisa bernapas lega. Kue dan makanan buatannya sudah dikenal dan semakin laris. Bahkan, sejumlah toko swalayan di Surabaya disebutkan juga menjadi langganannya.

Termasuk, banyak perkantoran di Kota Pahlawan ini, yang menu sarapan dan makan siangnya juga berlangganan dari pembuat kue dan makanan dari Ibu Irul.

Semoga semangat Ibu Irul ini bias kita teladaani ya. Aamiin


KISAH PENJUAL KUE BEROMSET 20JUTA





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MALAIKAT TAK MAMPU MENULISKAN PAHALANYA

TIPS AGAR PERIMINTAAN PERTEMANAN KITA DITERIMA

Cara Menghitung Harga Jual